5.613 Siswa Ikuti Seleksi Beasiswa dan Non Beasiswa S1 Timur Tengah

By Abdi Satria


nusakini.com-Jakarta-Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam menggelar seleksi beasiswa dan non beasiswa S1 Perguruan Tinggi Luar Negeri untuk negara kawasan Timur Tengah, 15-16 Juni 2019. Ada tiga pilihan negara tujuan kuliah, yaitu Mesir, Sudan dan Maroko. 

"Pelaksanaan seleksi terbagi menjadi 15 lokasi diseluruh wilayah Indonesia. Total peserta yang mendaftar secara online sebanyak 5.613 orang," terang Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Ditjen Pendidikan Islam, Arskal Salim, di Jakarta, Minggu (17/06). 

Menurutnya, seleksi mahasiswa S1 Timur Tengah ini diselenggarakan karena banyaknya minat para santri/pelajar yang ingin melanjutkan studi pendidikan tingginya ke Timur Tengah. "Hasil seleksi ini nantinya akan menjadi salah satu syarat calon mahasiswa untuk melanjutkan studi kesana, sehingga apabila ada mahasiswa yang ke Timur Tengah tanpa rekomendasi/syahadah dari Kemenag pasti akan bermasalah nantinya,” jelas Arskal. 

Kasubdit Kelembagaan dan Kerjasama Diktis Agus Sholeh menambahkan, seleksi kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini, seleksi dilakukan berbasis online sehingga lebih transparan dan akuntabel. 

Seleksi terbagi dalam 2 tahap. Pertama, tes kemampuan Bahasa Arab secara online (e-test). Mahasiswa dinyatakan lulus apabila mendapatkan nilai minimal 70%. 

Tahap kedua, wawancara tatap muka. Peserta akan dites kemampuan percakapan Bahasa Arab dan hafalan Alquran minimal 2 juz. 

“Kami berharap para peserta bisa lulus test dan bisa melanjutkan pendidikan tingginya di kampus yang selama ini menjadi harapan mereka,” kata Agus. 

Koordinator kegiatan seleksi Iwan Yusuf menyatakan, seleksi tahap kedua hanya diikuti peserta yang telah lulus tahap pertama. Seleksi tahap kedua dilaksanakan di Jakarta. Pengumuman seleksi tahap pertama akan diumumkan pada 22 Juni 2019 melalui website: diktis.kemenag.go.id.  

Para peserta akan memperebutkan 50 kuota beasiswa Al Azhar Mesir. Kuota ini terdiri dari 20 kuota Kementerian Agama, dan 30 kuota Pemerintah Mesir. Selain itu, ada juga 750 non beasiswa kuliah di Al Azhar, Mesir.  

Untuk beasiswa kuliah pada universitas di Sudan, Kemenag menyiapkan 50 kuota. Sedang di Maroko, Kemenag siapkan beasiswa sebanyak 15 kuota.  (p/ab)